Hanukkah adalah waktu yang penuh kebahagiaan dan tradisi bagi banyak orang di seluruh dunia. Salah satu hidangan yang menjadi pusat perhatian selama perayaan ini adalah latke, atau pancake kentang. Baru-baru ini, dua koki terkenal, Ina Garten dan Martha Stewart, dikenal berkat resep latke mereka yang menggugah selera. Namun, mana yang lebih enak? Seorang reporter dari Business Insider mencoba resep mereka untuk menemukan jawabannya.
Resep Pertama: Latke Khas Ina Garten
Ina Garten, yang sering mendapat julukan ‘The Barefoot Contessa’, dikenal dengan pendekatannya yang elegan namun sederhana terhadap masakan. Dalam resep latkenya, Garten menitikberatkan kesederhanaan bahan dengan kentang yang diparut halus bercampur bawang, sedikit telur, dan tepung terigu sebagai pengikat. Digoreng hingga renyah dalam minyak zaitun, latke ala Garten menawarkan tekstur garing di luar, namun tetap lembut di dalam, menonjolkan cita rasa kentang yang alami dan lembut. Dengan metode ini, Garten menjaga rasa otentik dari latke itu sendiri, fokus pada kualitas bahan yang digunakan.
Resep Kedua: Latke Ala Martha Stewart
Di sisi lain, Martha Stewart, ikon gaya hidup yang lain, menyajikan latke dengan sentuhan keseimbangan rasa dan tekstur. Resep Stewart sedikit lebih kompleks dengan tambahan bumbu yang lebih berani. Menggunakan kentang dan bawang parut, Stewart menambahkan sedikit baking powder untuk memberikan efek mengembang yang unik. Proses penggorengan dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan setiap latke memiliki warna keemasan yang sempurna. Hasilnya adalah latke dengan rasa gurih, aroma bawang yang kuat, dan kedalaman rasa yang lebih dibandingkan dengan latke Garten.
Eksperimen di Dapur: Pengalaman Memasak
Dalam proses pembuatan, kedua resep tidak terlalu sulit diikuti, tetapi masing-masing memiliki tantangan tersendiri. Untuk latke Ina Garten, kunci keberhasilan terletak pada memastikan kentang benar-benar kering sebelum dicampur dengan bahan lainnya agar tidak terlalu berminyak saat digoreng. Sebaliknya, resep Martha Stewart memerlukan sedikit kesabaran dalam menyesuaikan panas saat menggoreng agar setiap pancake dimasak sempurna.
Kesan Pertama: Rasa dan Tekstur
Setelah menggigit latke pertama dari resep Ina Garten, tampak bahwa resep ini mengutamakan kelezatan dari kesederhanaan bahan. Pancake kentang ini memiliki keseimbangan sempurna antara renyah dan lembut. Di sisi lain, latke dari resep Stewart memberikan sensori rasa yang lebih berani dengan tambahan bumbu dan teknik menggoreng yang cermat. Latke Stewart punya trik rahasia, yaitu sesaat setelah digoreng dan sebelum disajikan, pancake tersebut diberikan sedikit mentega untuk memberikan rasa yang lebih kaya dan nikmat.
Analisis Pribadi: Mana yang Lebih Unggul?
Setelah mencicipi kedua resep, saya menyadari bahwa pilihan antara keduanya bergantung pada preferensi pribadi. Jika Anda menyukai kesederhanaan dan ingin menonjolkan rasa dasar dari kentang, latke Ina Garten tentu menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda mencari sesuatu dengan ledakan rasa yang lebih, maka latke Martha Stewart dengan tambahan bumbu dan sentuhan mentega adalah jawaranya. Bagi saya, kombinasi rasa berani dan tekstur lembut dari resep Stewart berhasil menyajikan kelezatan sempurna.
Kesimpulan: Memilih di Antara Tradisi dan Inovasi
Latke adalah salah satu simbol kelezatan selama perayaan Hanukkah, dan baik Ina Garten maupun Martha Stewart masing-masing menghadirkan keunikan dalam resep mereka. Keduanya menawarkan pandangan yang berbeda bagaimana satu bahan pokok dapat diolah dengan cara yang berbeda. Tidak ada pemenang mutlak di sini, karena pada akhirnya rasa dan selera adalah soal subyektivitas. Keduanya berhasil menyajikan kelezatan dengan cara mereka masing-masing, menciptakan pengalaman memasak dan menyantap yang tidak terlupakan. Memang benar, kadang jalan menuju hati seseorang bisa ditempuh hanya dengan sepiring latke yang sempurna.
