Kontol Kambing, Jajanan Legendaris Malang yang Unik dan Menggoda

Kontol Kambing, Jajanan Legendaris Malang yang Unik dan Menggoda

Kontol Kambing, jajanan khas Malang berisi kacang hijau, menawarkan rasa manis dan tekstur renyah. Temukan sejarah, cara membuat, dan daya tarik kuliner ini!

Kontol Kambing, Kuliner Khas Malang yang Bikin Penasaran

Baca juga: Penumpang Kelas Bisnis Temukan Makanan Berjamur, Singapore Airlines Dikecam Meski Sudah Tawarkan Kompensasi

Kontol Kambing, jajanan tradisional dari Malang, Jawa Timur, menjadi perbincangan di media sosial pada September 2025 karena nama uniknya yang kerap disalahartikan. Kudapan manis berisi kacang hijau ini populer di kalangan warga lokal dan wisatawan. Dijual di pasar tradisional, Kontol Kambing menarik perhatian karena rasanya yang lezat dan bentuknya yang khas. Mengapa jajanan ini begitu istimewa, dan bagaimana asal-usulnya?

Apa Itu Kontol Kambing?

Kontol Kambing, atau sering disingkat “Kokam”, adalah gorengan tradisional Malang yang terbuat dari kacang hijau atau kacang tolo yang dihaluskan, dicampur gula, lalu dibalut adonan tepung dan digoreng hingga renyah. Meski namanya terkesan kontroversial, jajanan ini sama sekali tidak menggunakan bahan dari kambing. Nama Kontol Kambing diduga berasal dari bentuknya yang bulat dan berpasangan, menyerupai organ tertentu, menurut penuturan pedagang lokal Kasiadi kepada detikJatim pada 24 September 2025.

“Kokam sudah ada sejak saya kecil. Namanya memang bikin orang kaget, tapi rasanya bikin ketagihan,” ujar Kasiadi, penjual gorengan di Jalan Wijayakusuma, Lowokwaru, Malang. Satu porsi Kontol Kambing dijual seharga Rp2.000, menjadikannya camilan murah meriah di pasar tradisional.

Sejarah dan Asal-Usul Nama Kontol Kambing

Asal-usul nama Kontol Kambing masih misterius, namun banyak yang menduga terkait bentuknya yang bulat dan berpasangan, mirip dua bola yang direkatkan. Menurut Kasiadi, nama ini kemungkinan muncul dari candaan warga lokal karena bentuknya yang unik. “Mungkin karena bentuknya bulat sepasang, dianggap mirip,” katanya sambil tertawa.

Jajanan ini sudah populer sejak puluhan tahun lalu di Malang dan sekitarnya. Dulunya, Kontol Kambing mudah ditemukan di setiap penjual gorengan. Namun, pada 2025, hanya beberapa pedagang di pasar tradisional seperti Pasar Oro Oro Dowo atau Jalan Wijayakusuma yang masih menjualnya. Revitalisasi pasar di Malang, seperti dilaporkan detikFood, membantu menjaga eksistensi kuliner tradisional ini.

Cara Membuat Kontol Kambing

Proses pembuatan Kontol Kambing relatif sederhana, namun membutuhkan ketelitian. Berikut langkah-langkahnya berdasarkan resep dari pedagang lokal dan Cookpad:

  1. Siapkan Isian: Rebus kacang hijau atau kacang tolo hingga empuk, lalu haluskan dengan ulegan. Campur dengan gula pasir dan sedikit garam untuk rasa manis yang seimbang.
  2. Buat Adonan Kulit: Campur tepung terigu, air, sedikit garam, dan perisa pandan atau vanili hingga membentuk adonan kental.
  3. Bentuk dan Goreng: Ambil isian kacang, bulatkan, lalu balut dengan adonan tepung. Goreng dalam minyak panas hingga kecokelatan dan renyah.
  4. Sajikan: Tiriskan dan sajikan selagi hangat untuk tekstur maksimal.

Aroma pandan dan vanili menambah daya tarik Kontol Kambing, memberikan sentuhan harum yang khas. “Rasa manis kacang dan tekstur renyah kulitnya bikin orang balik lagi,” ujar Dina Hariyani, kontributor resep di Cookpad.

Daya Tarik Kuliner Kontol Kambing

Kontol Kambing memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya digemari:

  • Rasa Manis dan Gurih: Perpaduan kacang hijau yang manis dengan kulit tepung yang renyah menciptakan sensasi unik.
  • Harga Terjangkau: Dengan harga Rp2.000 per buah, jajanan ini cocok untuk semua kalangan.
  • Kesan Nostalgik: Bagi warga Malang, Kontol Kambing mengingatkan pada masa kecil, terutama saat bulan puasa ketika gorengan ini laris manis.
  • Keunikan Nama: Nama yang nyeleneh menarik perhatian wisatawan, terutama setelah viral di media sosial seperti X dan Instagram. Postingan di @foodfess2 pada 2020 memicu diskusi lucu, dengan netizen berkomentar, “Yang jualan teriak ‘kontol kambing’ gitu ya?”

Jajanan ini mirip dengan gandasturi, kudapan berisi kacang hijau yang juga populer di Jawa Timur. Namun, Kontol Kambing memiliki ciri khas bentuk dan aroma pandan yang lebih kuat.

Tempat Menemukan Kontol Kambing di Malang

Meski dulunya mudah ditemukan, kini Kontol Kambing hanya dijual oleh pedagang tertentu. Beberapa lokasi rekomendasi:

  • Jalan Wijayakusuma, Lowokwaru: Penjual seperti Kasiadi menawarkan Kontol Kambing sebagai menu andalan, bersama pisang goreng dan bakwan.
  • Pasar Oro Oro Dowo: Pasar bersejarah ini menyediakan aneka jajanan tradisional, termasuk Kontol Kambing, dengan suasana jadul yang menarik.
  • Pasar Tradisional Lain: Pasar seperti Pasar Besar Malang atau Pasar Klojen kadang menjualnya, terutama saat Ramadan.

Harga Kontol Kambing bervariasi, tetapi rata-rata Rp2.000–Rp3.000 per buah. Wisatawan disarankan datang pagi untuk mendapatkan gorengan segar. “Kalau siang, sering habis,” ujar seorang pedagang di Pasar Oro Oro Dowo.

Kontol Kambing dalam Budaya Kuliner Indonesia

Kontol Kambing bukan satu-satunya kuliner dengan nama unik di Indonesia. Jajanan lain seperti “kontol kejepit” (Bantul), “memek” (Aceh), dan “jembut kecabut” (Purworejo) juga memiliki nama yang mengundang tawa. Menurut sejarawan Heri Priyatmoko, penamaan ini mencerminkan sifat masyarakat Jawa yang lugas dan terinspirasi dari bentuk atau konteks lokal. “Orang Jawa suka menamakan makanan berdasarkan apa yang mereka lihat,” katanya.

Di Malang, Kontol Kambing menjadi bagian dari identitas kuliner lokal, bersama rawon, bakso, dan lumpur kentang. Revitalisasi pasar tradisional dan promosi di media sosial membantu menjaga popularitasnya. Pada 2025, festival kuliner di Malang, seperti yang diadakan di Pasar Oro Oro Dowo, sering menampilkan Kontol Kambing sebagai daya tarik wisata.

Tips Menikmati Kontol Kambing

Untuk pengalaman terbaik, ikuti tips berikut:

  • Datang Pagi: Gorengan paling enak disantap saat masih hangat dan renyah.
  • Kombinasikan dengan Kopi atau Teh: Rasa manis Kontol Kambing cocok dipadukan dengan minuman pahit.
  • Beli dalam Jumlah Banyak: Harganya murah, jadi cocok untuk camilan bersama keluarga.
  • Tanyakan Bahan: Beberapa penjual menambahkan pandan atau vanili, yang memengaruhi rasa.
  • Jaga Kebersihan: Bawa tisu atau cuci tangan setelah makan karena minyak goreng bisa lengket.

Tantangan dan Masa Depan Kontol Kambing

Meski populer, Kontol Kambing menghadapi tantangan. Banyak pedagang muda beralih ke makanan modern seperti donat atau burger, sehingga penjual tradisional semakin berkurang. “Anak-anak sekarang lebih suka jajanan kekinian,” kata Kasiadi. Selain itu, nama yang kontroversial kadang membuat pedagang enggan mempromosikannya secara terbuka.

Baca juga: Wisata Alam Fukushima: Pesona Alam dan Budaya Jepang yang Tersembunyi

Namun, komunitas kuliner Malang, seperti Pokdarwis Kuliner Malang, berupaya melestarikan jajanan ini melalui festival dan media sosial. “Kami ingin Kontol Kambing tetap dikenal, terutama oleh generasi muda,” ujar ketua Pokdarwis. Pada 2026, Pemkot Malang berencana mengadakan pameran kuliner tradisional untuk mempromosikan jajanan seperti Kontol Kambing ke wisatawan domestik dan internasional.

Respon Publik dan Viralitas di Media Sosial

Kerenyahan dan nama unik Kontol Kambing memicu perbincangan di X dan Instagram. Postingan di @foodfess2 pada 2020, yang menampilkan foto gorengan dengan caption “Jajanan ini namanya Kontol Kambing di tempatku, isinya kacang hijau, enak,” mendapat ribuan komentar lucu. “Masa teriak ‘kontol kambing’ di pasar?” tulis seorang netizen. Pada 2025, video TikTok tentang Kontol Kambing oleh @sekaihome_id juga viral, meski sempat keliru menyebut bahan ubi ungu.

Wisatawan dari luar Malang, seperti Jakarta dan Surabaya, kerap penasaran mencoba setelah melihat postingan. “Awalnya kaget sama namanya, tapi pas coba, enak banget!” ujar Rina, wisatawan dari Surabaya, di X.

Penutup

Kontol Kambing, jajanan legendaris Malang, memikat dengan rasa manis kacang hijau dan tekstur renyah, meski namanya sering bikin salah paham. Populer di pasar tradisional seperti Oro Oro Dowo, kuliner ini tetap bertahan berkat cita rasa dan keunikan budaya lokal. Dengan harga terjangkau dan aroma pandan yang khas, Kontol Kambing wajib dicoba saat berkunjung ke Malang. Ke depan, promosi melalui festival kuliner dan media sosial diharapkan menjaga eksistensi jajanan ini. Kunjungi pasar tradisional Malang atau ikuti akun @malangkuliner untuk info kuliner lokal terbaru!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *